“SPOTLIGHT”

 

ss

Sebuah film yang diangkat dari kisah nyata tentang bagaimana tim jurnalis investigasi bekerja dalam mengungkap kasus pelecehan seksual anak oleh pastor di Boston, Amerika Serikat. Kisah ini berawal dari ruang rapat redaksi yang dipimpin oleh Marty Baron (pemimpin redaksi yang baru di surat kabar The Boston Globe), dalam rapatnya tersebut ia membahas mengenai kasus Geoghan. Baron menilai bahwa kasus tersebut tidak diselidiki dengan baik dan ingin menyelidiki kembali kasus pelecehan seksual anak yang dilakukan oleh pastor di Boston. Baron mendapat informasi bahwa Mitch Garabedian (pengacara para korban) mempunyai dokumen yang menyatakan bahwa Kardinal Law (pemimpin keuskupan di Boston kala itu) mengetahui kasus tersebut dan membiarkannya. Kemudian ia meminta kepada tim spotlight (rubrik investigasi dalam harian tersebut) untuk menyelidiki kasus tersebut. Spotlight dipimpin oleh editor Walter Robinson “Robby” dan memiliki tiga orang jurnalis Mike Rezendes, Sacha Pfeiffer dan Matt Carroll. Tim spotlight ini melakukan pekerjaan secara rahasia, sampai rekan sekantor mereka tidak boleh ada yang mengetahuinya selain tim spotlight.

 

Bagaimana jurnalisme investigasi bekerja? Dan bagaimana tim spotlight menyelesaikan kasus dalam film tersebut?

Jurnalisme investigasi bekerja, mula-mula seorang wartawan investigasi adalah wartawan yang tidak menerima mentah-mentah pernyataan dari sumber-sumber resmi dan dituntut untuk melakukan riset yang mendalam. Serta tidak kenal lelah untuk mengejar sumber-sumber penting, tekun merekontruksi suatu kejahatan.

Sementara itu, dalam menyelidiki kasus ini langkah awal yang dilakukan Baron adalah mengajukan mosi agar dokumen kasus Geoghan dibuka, sementara tim spotlight yaitu Matt mencari dan mengumpulkan arsip terkait dengan kasus tersebut. Lalu Sacha dan Robby menemui Eric Macleish (pengacara para korban dalam kasus porter) untuk mencari tahu informasi tentang kasus Geoghan. Sedangkan Mike menemui pengacara Garabedian. Dalam pertemuan awal Garabedian masih belum mau membuka suara terkait kasus Geoghan, ia bahkakan mengusir Mike keluar dari kantornya.

Setelah itu, tim spotlight mendapatkan arsip yang dicarinya terkait kasus. Dari hasil temuannya itu, tim menemukan ada organisasi korban SNAP (survivor network of those abused by priests)  atau jaringan korban selamat dari pelecehan pastor yang mempunyai 10 anggota. Lalu, tim menemui para korban dari anggota SNAP diantaranya Phil Saviano untuk memintai keterangan atas kasus yang menimpanya. Menurut keterangan, terdapat 13 anggota pastor yang mencabuli anak kecil. Selanjutnya Mike kembali menemui Garabedian untuk meminta bantuan, agar ia bisa berbicara dengan korban lainnya. Setelah pertemuan keduanya dengan Garabedian, Mike berhasil menemui korban lainnya yaitu Patrick. Bersamaan dengan itu Sacha juga menemui satu korban lainnya yaitu Joe. Dari keterangan Joe dan Patrick tim spotlight mendapat penjelasan mendalam mengenai kejadian pelecehan yang menimpa mereka.

Narasumber selanjutnya yang ingin berbagi cerita adalah Richard Sipe, seseorang yang bekerja di salah satu pusat rehabilitasi gereja di Baltimore. Ia bekerja selama 5 tahun, 30 tahun setelahnya Sipe melakukan penelitian terhadap pastor-pastor cabul dan para korban. Menurutnya, pastor memilih korbannya bukan karena menyukainya tapi karena situasi. Keterangan dari Sipe ada 6% atau sekitar 90 dari semua pastor yang melakukan pencabulan. fakta ini menimbulkan budaya kerahasiaan, menolerir bahkan melindungi pelaku pedofil. Dia sudah memberitahu ke publik, namun pihak gereja langsung membungkamnya, memfitnah, dan mengeluarkan pernyataan publik oleh uskup penting.

Langkah selanjutnya, tim spotlight mulai mencari nama-nama pastor yang disebut Saviano. Setelah itu mereka menemui Macleish dan mendapat pernyataan bahwa pengacara korban tidak pernah mengajukan gugatan ke pengadilan. Semuanya diselesaikan secara kekeluargaan, karena setiap korban menandatangani perjanjian untuk merahasiakan penyelesaiannya. Lalu pengacara mendapat sepertiganya dan gereja menyembunyikan kasus tersebut.

Kemudian tim spotlight mulai mencocokan nama-nama pastur yang ada dibuku. Setelah itu, tim melakukan rapat kecil mengenai temuan-temuan mereka selama ini. Kemudian dievaluasi oleh Baron yang ingin memfokuskan kasus ini kepada lembaga kegiatan dan kebijakannya bukan kepada pastornya. Tunjukan bagaimana gereja memainkan sistemnya, agar para pastor itu tidak digugat. Bagaimana mereka menempatkan pastor yang sama ke berbagai paroki secara berulang-ulang.

This slideshow requires JavaScript.

 

Selanjutnya tim spotlight mulai mencari pastor yang terlibat, hingga akhirnya Sacha tiba di rumah Ronald Paquin pastor dari gereja St. John the Baptist di Haverhill. Dari Paquin, tim spotlight mendapat keterangan bias. Paquin membenarkan tindakan pencabulan yang dilakukannya. Namun ia menceritakan tidak pernah memperkosa siapa pun, melainkan diperkosa.

Di persidangan Mike bertemu dengan Garabedian, dari keterangannya Mike mendapat temuan bahwa dokumen yang dicarinya tidak ada di Boston melainkan di Florida. Lalu Mike ke Florida untuk mencari dokumen-dokumen tersebut, dari temuannya ia mendapatkan fakta dan ada bukti lain berupa surat yang menjelaskan bahwa Law mengetahui kasus Geoghan dari dulu. Setelah semua bukti sudah didapat, berita masih belum bisa diterbitkan sebelum ada konfirmasi dari pihak gereja. Saat itu Robby menemui Jim Sullivan (pengacara dari pihak gereja pada saat itu) . Ia membawa beberapa nama-nama pastor yang terlibat untuk dikonfirmasi.

Apa dampak dari investigasi?

Dalam film spotlight dampaknya adalah terungkap bahwa sistem di gereja yang membiarkan para pedofil. Orang-orang yang dirugikan atas kasus tersebut mulai terbuka, masyarakat yang tidak mengetahui fakta dari kasus tersebut menjadi tahu bahwa ada puluhan pastor di Baston yang melakukan pelecehan seksual. Setelah berita itu diterbitkan banyak kasus pencabulan yang terungkap.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rikha Rusmayanti

1151003051

“Ironis, Etika Para Pejabat dan Keluarganya Dipertanyakan”

Jakarta-  Peristiwa penganiayaan petugas bandara lagi-lagi terjadi, kali ini dilakukan oleh istri pejabat kepolisian di Bandara Sam Ratulangi Manado Rabu 5 Juli 2017 sekitar pukul 7.45 Wita. Baru-baru ini netizen dikejutkan dengan beredarnya sebuah video yang memperlihatkan seorang perempuan calon penumpang pesawat menampar petugas bandara. Setelah diselidiki, polisi menemukan bahwa pelaku berinisial JW (46) melakukan tindak pidana kekerasan terhadap dua petugas Avsec masing-masing EW dan AM.

Kronologi kejadiannya saat akan melewati check point pemeriksaan kedua, pelaku menolak melepas jam tangan yang dikenakannya. Padahal itu sesuai standar prosedur dan operasional (SOP) pemeriksaan penumpang, dimana seluruh barang yang mengandung logam termasuk jam tangan harus dimasukkan ke dalam X-ray. Calon penumpang yang diminta melepas jam tangan tersebut menolak dan kesal, lalu terjadilah penganiayaan sebagaimana dalam video yang beredar tersebut.

Setelah terjadinya pemukulan terhadap perempuan AM, datang perempuan EW untuk melerai. Namun, pelaku memarahi dan memukul perempuan EW menggunakan tangan dan mengenai di bagian wajah sebelah kiri. Dengan adanya penganiayaan terhadap kedua korban, kemudian pelaku diamankan oleh sekuriti Avsec Bandara Samrat dan diarahkan ke Mako Polsek Kawasan Bandara Samrat untuk diproses sesuai hukum yang berlaku. Menariknya, kedua pihak baik pelaku maupun korban membuat laporan pidana di Polsek Bandara Sam Ratulangi, Manado dan kedua laporan pidana tersebut tetap akan diproses sesuai hukum.

Dikutip dari laman news.okezone.com hukuman mengenai penganiayaan tersebut, perbuatan tidak menyenangkan termuat dalam Bab XVIII tentang kejahatan terhadap kemerdekaan orang pasal 335 kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Dalam ayat 1 disebutkan, ancaman pidana penjara paling lama satu tahun atau denda paling banyak Rp300. Salah satu pengertian tidak menyenangkan adalah tindakan yang melawan hukum dan memaknai kekerasan. Tetapi karena kejadiannya di bandara, bisa juga terkena UU Nomor 1 tahun 2009 tentang penerbangan.

Pelaku yang melakukan hal tersebut tidak tanggung-tanggung menyombongkan kekuasaan yang dimilikinya. Hal tersebut tidak patut, karena para petugas hanya menjalankan kewajibannya untuk melakukan check point yang kedua. Seharusnya jabatan yang dimiliki bukan untuk menjadikan seseorang bebas bersikap seperti apa yang dia inginkan, melainkan seseorang itu harus menjaga sikapnya untuk menjadi panutan.

Dalam hal ini istri pejabat kepolisian, apapun alasan yang dimiliki untuk menghindari pemeriksaan x-ray. Tidak sepatutnya menganiaya petugas bandara yang sedang bertugas, baik itu fisik maupun psikis. Pemeriksaan calon penumpang dan barang di bandar udara sudah diatur oleh undang-undang dan petugas di lapangan sudah menjalankan sesuai prosedur yang berlaku. Karena pemeriksaan yang dilakukan itu bertujuan untuk menjamin keamanan dan keselamatan penerbangan, Tidak perduli dari kalangan mana maupun jabatan seperti apa yang dimiliki.

Kasus penganiayaan yang dilakukan oleh pejabat atau keluarganya bukan ini saja, jika kita melihat enam bulan lalu tepatnya 7 Januari 2017. Hal serupa juga terjadi, dimana Badan Kehormatan Dewan dan DPRD Jambi marah dan menampar seorang petugas di Bandara Sultan Thaha Jambi. Karena memarkir mobilnya terlalu lama di area menurunkan penumpang atau drop zone. Lalu hukuman yang diterima atas kasus penganiayaannya pun, hanya meminta maaf dengan membuat surat pernyataan tertulis tidak akan mengulanginya lagi.

Hukuman yang tidak sebanding dengan apa yang telah diperbuat kepada petugas bandara. Terbukti dengan kelonggaran hukuman semakin banyak oknum pejabat dan keluarganya yang semakin semena-mena terhadap aturan yang telah dibuat. Pernyataan ini membenarkan pepatah bahwa hukum di Indonesia tajam kebawah dan tumpul keatas. Lemahnya hukum di Indonesia membuat yang memiliki kekuasaan ditakuti dan disegani.

Sebaiknya hukum di Indonesia lebih transparan, supaya terhindar dari kesewenang-wenangan kekuasaan. Diharapkan pihak kepolisian bisa berlaku adil kepada semua orang yang melakukan kesalahan. Untuk polisi yang mengurus kasus ini tegakkanlah hukum yang seadil-adilnya, karena jika tidak nantinya akan banyak kasus yang serupa.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rikha Rusmayanti 1151003051

Menulis Jurnalistik 2: Menulis Opini

Standar Usia Produktif Anak Memulai Sekolah

Ilustrasi gambar anak usia dini bersekolah

Jakarta—  Terlihat tapakan kaki mungil dari anak-anak yang sedang bermain dan bercanda disebuah sekolah. Fitriah tak berhenti tersenyum kala melihat tawa yang tercipta dibibir rubiah anaknya yang bersekolah di PAUD Bunga Bangsa. Walau keringat telah membasahi baju seragamnya, tanpa henti rubiah masih tetap berlari-larian bersama teman-temannya. Bel berbunyi waktu menunjukkan pukul 8, guru sudah mengintruksikan kepada anak-anak supaya masuk ke kelasnya masing-masing, meski begitu Fitriah senantiasa menunggu anaknya.

Fitriah adalah salah satu ibu yang menyekolahkan anaknya yang belum genap empat tahun di Paud Bunga Bangsa. “Alasan saya menyekolahkan rubiah yang belum genap empat tahun, supaya lebih berani bertemu banyak orang, supaya tidak malu malu ketika bertemu orang banyak. Supaya dapat beradaptasi dengan teman dan lingkungan. Serta persiapan untuk sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.” Ujaranya saat ditemui di halaman sekolah Paud Bunga Bangsa, Rabu (03/05/2017).

Sementara itu, pendapat lain terlontar dari Ibu Neneng yang memiliki alasan mengapa iya menyekolahkan anaknya yang belum genap empat tahun. “Saya kan kerja, jadi dengan disekolahkan supaya lebih terkontrol dan terasuh  sekalian dpaat ilmu, biarpun masih sederhana kayak sosialisasi dengan orang lain dll. Terus juga supaya persiapan untuk masuk SD, jadi ketika nanti sekolah anak sudah terbiasa dengan lingkungan sekitar. Serta sudah mampu untuk membaca dan tulis.” Pungkasnya saat dihubungi, Senin (01/05/2017).

Dalam Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 28, bahwa: (1) Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar; (2) Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur formal, nonformal atau informal; (3) Pendidikan anak usia dini pada jalur formal berbentuk Taman Kanak-kanak, Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat; (4) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk kelompok bermain (KB), taman penitipan anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat; dan (5) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.

Berapa Usia Produktif Anak Untuk Mulai Bersekolah

Sasaran usia TK dan RA adalah anak usia 4-6 tahun atau usia persiapan untuk memasuki jenjang pendidikan  dasar. Yang membedakan keduanya adalah nuansa keagamannya, di mana pembelajaran nilai-nilai agama islam pada RA lebih menonjol dana menjiwai keseluruhan proses belajar mengajar. Sasaran KB adalah anak usia 2-6 tahun, kegiatan ini diarahkan untuk mengembangkan potensi anak seoptimal mungkin sesuai dengan tahap tumbuh kembang anak melalui kegiatan bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain.

Sasaran layanan TPA adalah anak usia 0-6 tahun jangka waktu anak tinggal di TPA berkisar antara 8-10 jam perhari selama 5-6 hari perminggu. Penyelenggaraan TPA secara umum bertujuan untuk memberikan layanan kepada anak usia 0-6 tahun yang terpaksa ditinggal orang tuanya karena pekerjaan atau hal lain, serta memberikan layanan yang terkait dengan pemenuhan hak-hak anak untuk tumbuh dan berkembang, mendapatkan perlindungan dan kasih sayang, serta hak untuk berpartisipasi dalam lingkungan sosial. Satuan PAUD sejenis (SPS) adalah bentuk-bentuk satuan PAUD yang penyelenggaraannya diintegrasikan dengan berbagai program layanan anak usia dini yang telaha da dimasyarakat seperti Posyandu, Bina Keluarga Balita, Pelayanan Anak Kristen, Bina Iman Anak atau layanan terkait lainnya. Berfungsi sebagai tempat pelayanan terpadu yang mencakup aspek perawatan kesehatan dan gizi, terutama bagi ibu hamil dan anak usia 0-5 tahun.

Beberapa orang menyebut fase atau masa ini sebagai golden age karena masa ini sangat menentukan seperti apa mereka kelak jika dewasa baik dari segi fisik, mental maupun kecerdasan. Sedangkan hakikat anak usia dini adalah individu yang unik dimana ia memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan dalam aspek fisik, kognitif, sosioemosional, kreativitas, bahasa dan komunikasi yang khusus yang sesuai dengan tahapan yang sedang dilalui oleh anak tersebut. Dari berbagai definisi, peneliti menyimpulkan bahwa anak usia dini adalah anak yang berusia 0-8 tahun yang sedang dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan, baik fisik maupun mental.

Perbedaan yang dialami oleh Anak Setelah Mengikuti PAUD diusianya yang Sangat Muda

Fitriah mengungkapkan perubahan yang dialami anaknya pasca mengikuti program PAUD “Dulu sebelum dia sekolah dipaud, dia bukan anak yang aktif , tetapi setelah disekolahkan jadi semakin aktif. Dia selalu mempraktekan apa yang sudah diajarkan oleh gurunya. Awalnya anak belum begitu faham mengenai warna, bentuk, sekarang jadi faham. Sebelum sekolah anak masih manja, setelah disekolahan anak menjadi mandiri dan saling mengenal karakter teman satu sama lain.”

Setali tiga uang dengan Fitriah, Neneng juga merasakan perubahan yang dialami putranya setelah disekolahkan diusianya yang sangat muda “Perbedaannya sih dia jadi bisa lebih mengerti mana yang boleh di lakukan dan mana yang tidak.  Lalu seperti misalnya salam sebelum dan setelah sekolah,  cium tangan pada orang tua dan lainnya.”

Ki Hajar Dewantara, seorang tokoh pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini merupakan masa peka atau masa penting bagi kehidupan anak, dimana pada masa tersebut masa terbukanya jiwa anak sehingga segala pengalaman yang diterima anak pada masa usia di bawah tujuh tahun akan menjadi dasar jiwa yang menetap, sehingga pentingnya pendidikan di dalam masa peka bertujuan menambah isi jiwa bukan merubah dasar jiwa. 
Lebih lanjut, Ki Hajar Dewantara mengatakan bahwa pendidikan yang diselenggarakan untuk anak usia dini adalah pendidikan yang membebaskan selama tidak ada bahaya yang mengancam.

Data Peningkatan Jumlah Peserta Didik PAUD 

Data Peningkatan Peserta Didik PAUD Kemdikbud 2016

Berdasarkan data dari Kemdikbud, jumlah peserta didik PAUD di Indonesia tahun 2016 sebanyak 3.578.037 pada Taman Kanak-Kanak (TK), 1.764.904 pada Kelompok Bermain (KB), 45.990 Taman Penitipan Anak (TPA) dan 528.616 pada Satuan Paud Sejenis (SPS). Jika dibandingkan dengan tahun 2015 yaitu 1.423.373 pada Taman Kanak-Kanak (TK), 780.200 Kelompok Bermain (KB), 22.981 pada Taman Penitipan Anak (TPA) dan 235.019 pada Satuan Paud Sejenis (SPS). Terdapat kenaikan jumlah peserta didik PAUD di Indonesia dalam 2 tahun (2015-2016) pada TK sebanyak 21%, KB 9%, TPA 0,23%, dan SPS 2%. 

Sementara itu, hasil penelitian di bidang neurologi yang dilakukan Benyamin S. Bloom, seorang ahli pendidikan dari Universitas Chicago, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa pertumbuhan sel jaringan otak pada anak usia 0-4 tahun mencapai 50%, hingga usia 8 tahun mencapai 80%. Artinya bila pada usia tersebut otak anak tidak mendapatkan rangsangan yang maksimal maka otak anak tidak akan berkembang secara optimal. 

Pada dasarnya sekolah merupakan salah satu sarana untuk membantu anak tumbuh optimal secara fisik, kognitif dan emosional. Karena itu seharusnya para orangtua dapat lebih selektif dalam memahami tujuan. Program belajar dan visi serta misi dari sekolah yang menawarkan jasa sehingga anak yang disekolahkan benar-benar dapat memperoleh manfaat yang positif. 

“Untuk sistem pembelajaran kita sama seperti paud lain. Bedanya ada funcooking setiap 2 minggu sekali untuk pembelajaran sama kayak paud yg lain motorik halus, motorik kasar, kognitif. Untuk anak yang usianya dibawah 4 tahun kita penuh dengan kesabaran dan kelembutan, karena anak umur segitu masih perlu bimbingan dan arahan yg benar. Sementara anak yang usianya diatas 4 tahun kita mengajarkan dengan ketegasan, kedisiplinan dan lebih tegas untuk persiapan jenjang sekolah yg lebih tinggi lagi seperti TK dan SD.” Terang Ade Kurniasih guru di PAUD Bunga Bangsa.

Kegiatan pembelajaran akan tercapai hasil yang optimal, apabila guru dapat memilih metode yang tepat, kemudian melaksanakannya dengan tehnik-tehnik penyampaian yang baik. Termasuk dalam pembelajaran pengembangan motori halus anak perlu disampaikan dengan tepat dan dilaksanakan dengan tehnik penyampaian yang baik.







Rikha Rusmayanti (1151003051) 

Tingginya Minat Remaja Pada Budaya Dance Cover Korea di Era Globalisasi

IMG_20170414_212716[1]
diambil dari akun instagram @bvell_

jakarta — Pada era globalisasi dan modernisasi seperti sekarang ini, budaya Korea atau Hallyu mampu menggeser posisi produk budaya pendahulunya dan berhasil mendapat perhatian masyarakat Indonesia. Ketika budaya Hollywood, Bollywood, Taiwan dan Jepang merebak di Indonesia efek yang ditimbulkan tidak sedemikian hebatnya. Jarang terlihat klub penggemar budaya Taiwan ataupun jenis reaksi lain yang besar terhadap produk-produk budaya yang datang ke Indonesia. Ditambah lagi dengan berkembangnya teknologi saat ini, semakin memudahkan masyarakat dalam mengakses berita baru melalui sosial media mengenai idol Kpop.

“Pandangan tentang penyebaran budaya korea atau K-POP, sudah termasuk ke dalam imperialisme budaya. Korea menyebarkan ideologi, pandangan melalui pesan-pesan secara eksplisit dan implisit dipenetrasikan dari K-pop ke budaya Indonesia begitupun pandangan tentang kecantikan dan makanan. Kita bisa melihat sekarang para remaja bukan hanya suka dengan lagu-lagunya saja, tapi juga mengikuti gaya berpakaian, standar kecantikan yang seperti apa.” Ujar Ratu Laura Dosen Komunikasi Lintas Budaya Universitas Bakrie.
“ Hallyu Wave merupakan nama dari seperangkat produk budaya pop Korea Selatan dengan produk andalannya yaitu pada musik, drama, film dan produk budaya populer lainnya yang berbasis ke-korea-an. Dari sebuah survey online yang diadakan oleh Korean Tourism Organization (KTO) kepada 12.085 responden non-Korea dari 102 negara mendapati berbagai fakta penting, salah satunya survey mengenai produk Hallyu paling menarik di mata mereka. Dari survey tersebut didapati sebesar 53.3% dari responden memilih musik K-pop sebagai produk Hallyu yang paling menarik, sisanya ditempati oleh dramanya sebesar 33,2%, film 6,2%, dan produk lainnya 7,1%.” Dikutip dari Jurnal Praktik Kultural Dan Pengembangan Literasi di Kalangan Penggemar Korean Pop di Surabaya.

“Hal yang membuat remaja sekarang lebih menyukai K-pop dibandingkan dengan tari tradisional. Pertama, tarian tradisional kurang dilestarikan/dipromosikan. Kedua, karena memang K-pop seperti satu kemasan menarik, lagunya easy listening, penampilannya menarik, unik, semangat, enerjik.” Jelas Ratu Laura Dosen Komunikasi Lintas Budaya Universitas Bakrie.

K pop memiliki daya tarik tersendiri bagi para penggemarnya. Selain karena lagunya yang easy listening serta tariannya yang enerjik, para penyanyinya pun sangat rupawan. Sehingga dapat melengkapi kebutuhan penggemar dalam menikmati musik. Dengan berkonsep boy band dan girl band, K pop mampu memikat hati siapa saja yang melihatnya hingga menuai kesuksesan seperti saat ini. Semenjak kehadiran boy band dan girl band Korea, di Indonesia saat ini mulai bermunculan kelompok-kelompok yang mencover dance boy band dan girl band dengan konsep dan style yang hampir sama. Dance cover adalah bentuk dance yang dilakukan oleh suatu kelompok yang khusus menirukan dance K-POP, tidak hanya dance yang ditiru tapi juga penmapilan panggung, make up serta gaya busana.

 

1492087730864[1]

Menurut data dari http://popinasia.com/2014/07/14/data-grup-dance-cover-di-indonesia/ jumlah dance cove di Indonesia yang terdata sejak 15 Juli 2014 – 16 Juli 2016 terdapat 120 grup, baik girl grup maupun boy grup. Diantaranya range July-Desember 2014 sekitar 74 grup, January-July 2015 40 grup dan May-July 2016 terdapat 4 yang terdata dalam web tersebut. Jadi kesimpulannya terdapat peningkatan setiap tahunnya terhadap minat budaya dance cover Korea.

“Idol ataupun pemain drama kpop punya skill kemampuan yg komplit,  mreka bner2 menjadikan diri mreka sebagai panutan yg bisa hal apapun,  multitalent,  dari acting,  nyanyi,  olahraga,  nari,  sampai kepintaran personal kek pinter matematik,  b. Ing,  ataupun bahasa asing lainnya. karena gua amat termotivasi dengan idol2 yg masih muda itu tapi udah punya bnyak bakat.” Ujar salah satu personel dari grup dance cover bvell.

Alasan remaja tetap konsisten menyukai Kpop karena kemampuan yang dimiliki oleh idol grup membuat mereka termotivasi untuk terus mengasah bakat dan kemampuan. Erikson (dalam Santrock, 2007) masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri, terjadi pada masa remaja umur 10-20 tahun. Pencarian identitas diri tersebut berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya, bagaimana perannya dalam keluarga maupun masyarakat. Masa remaja merupakan masa dimana seseorang atau manusia dalam proses menuju pencarian jati diri di masa awal kehidupan yang sebenarnya pada dirinya serta masa remaja merupakan massa yang sangat penting dalam pembentukan jati diri seseorang. Maka hal ini dapat diartikan bahwa identitas diri atau jati diri merupakan proses terbentuknya konsep diri remaja. Bahwa remaja mencoba untuk mengeksplorasi berbagai peran dan kepribadian. Eksplorasi kepribadian merupakan sebuah usaha yang disengaja dari remaja untuk membentuk identitas diri. Terdapat ratusan literatur mengenai peran-peran yang dicoba oleh remaja, seperti halnya terdapat begitu banyak cara yang dapat ditempuh untuk mengejar setiap peran.

 

UAS_ Jurnalistik Foto (Rikha Rusmayanti-1151003051)

Nyok Mengelilingi Jakarta Gratis dengan Menggunakan Bus City Tour

 

 

Bus City Tour Jakarta merupakan salah satu fasilitas publik gratis yang berada di Jakarta. Bus ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi para wisatawan ataupun penduduk asli yang tinggal di Jakarta untuk menikmati keindahan Ibukota. Pada hari minggu bus city tour mulai beroperasi pukul 12.00 hingga 19.00wib, dikarenakan hari minggu ada acara Car Free Day (CFD) di seputaran Thamrin – Sudirman. Tetapi kalau dihari senin-sabtu bus city tour sudah beroperasi pukul 09.00 hingga 19.00wib.

 

Sebelum Anda menaiki bus city tour, ada baiknya Anda melihat rute yang terdapat pada peta bus city tour. Peta city tour ini dapat ditemukan didepan Museum Nasional. Maksud BW1, BW2 dan Bw3 yang terdapat peta city tour adalah, BW1: Sejarah Jakarta (History of Jakarta) Istiqlal – Monas2 – Balai Kota – Museum Nasional – Gedung Arsip – Museum Bank Indonesia – BNI 46 – Pasar Baru (Gedung Kesenian Jakarta) – Istiqlal. BW2: Kesenian dan Kuliner (Art&Culinary) Istiqlal – Monas2 – Balai Kota – Harmoni – Gedung Arsip – Museum Bank Indonesia – BNI46 – Sawah Besar – Pacenongan – Istiqlal. BW3: Jakarta Baru (Modern Jakarta) Istiqlal – Monas1 – Monas2 – Balai Kota – Sarinah – Pacenongan – Pasar Baru (Gedung Kesenian Jakarta) – Istiqlal.

Tempat pemberhentian city tour, sebagai informasi bus city tour ini tidak berhenti disembarang tempat. Ada halte khusus untuk pemberhentian city tour. Salah satunya pemberhentian yang berada di depan Museum Nasional. 



Setiap pengunjung yang ingin menaiki bus city tour harus mengantri terlebih dahulu.
Stiker “Gratis” yang terdapat pada bus city tour ditempel dikaca untuk menegaskan bahwa fasilitas publik tersebut memang gratis.
Ada kurang lebih 40 kursi yang terdapat pada bagian atas bus ini, di dalam bus ini tidak boleh ada yang berdiri. Bus ini tidak akan berjalan kalau masih ada penumpang yang tidak mendapat tempat duduk.
Para pengunjung yang ingin berkeliling Jakarta mulai menaiki bus city tour.
Para wisatawan yang menaiki bus city tour ini mengajak serta keluarga untuk mengelilingi Jakarta dan anak-anak terlihat menikmati menaiki bus tersebut.
Pemandu bus city tour terlihat tengah membagikan tiket kepada penumpang bus.
Tiket yang dibagikan oleh pemandu dan hanya dibagikan ketika Anda menaiki bus city tour. Tiket ini hanya bisa digunakan pada satu kali perjalanan saja.
Penumpang bus city tour terlihat gembira dan menikmati perjalanan mengelilingi Jakarta.